Kesempatan Bisnis Budidaya Caisim Memang Menguntungkan
Berkembangnya dengan pesat perjuangan kuliner kini ini ternyata memiliki dampak yang aktual di sektor pertanian. Contoh salah satunya yaitu penggunaan sayur caisim sebagai materi baku perjuangan masakan yang makin meningkat. Menjamurnya usaha masakan kuliner Cina menjadi salah satu faktor tingginya usul caisim. Oleh alasannya adalah itu potensi bisnis budidaya caisim ini bisa dibilang sangatlah baik.
Salah satu sajian makanan menggunakan caisim
Pertumbuhan flora caisim yang cepat yaitu keuntungan tersendiri bagi petani. Pasalnya perputaran modal yang terjadi akan menjadi lebih cepat. Terlebih lagi jikalau kualitas panen yang dihasilkan baik dan bisa diterima oleh pasar – pasar modern dan swalayan.
Mempersiapkan Alat Dan Bahan Budidaya Caisim
Untuk langkah awal bisnis budidaya caisim ini gunakanlah benih bersertifikat dan memiliki daya pembiasaan baik terhadap keadaan lingkungan lokal. Kemudian siapkan pupuk organik kompos atau pupuk sangkar dengan takaran 3 ton per hektarnya. Untuk pupuk lainnya dalam budidaya caisim Anda bisa menggunakan pupuk Urea, SP – 36 dan pupuk KCL dengan masing – masing dosisnya 250 kg, 100 kg dan 150 kg untuk digunakan pada luas lahan satu hektar.
Siapkan juga alat – alat pertanian seperti kored, garu, cangkul, gembor dan bejana. Untuk media persemaian pada flora caisim Anda bisa membuat bedengan dengan luas 1 % dari total luas tanam. Misal untuk luas 500 m2 maka bedengan yang diharapkan adalah 5 m2 dengan ukuran panjang 5 m, lebar 1 m dan tinggi 15 – 20 cm. Untuk memudahkan Anda dalam melakukan panen, siapkanlah alat – alat mirip timbangan, pisau, tali rafia dan keranjang panen.
Mempersiapkan Persemaian Dan Lahan Budidaya Caisim
Untuk menyiapkan bedengan, adapun langkah – langkahnya yakni selaku berikut:
- Siapkan bedengan untuk persemaian satu bulan sebelumnya. Sebaiknya lahan bersifat subur, gembur, dan mendapat sinar matahari eksklusif. Lokasi harus mudah Anda awasi.
- Taburkan pupuk sangkar pada permukaan bedengan semai. Dosisnya 2 – 3 kg per 1 m2. Untuk luas 5 m2 diharapkan pupuk sangkar sebanyak 10 – 15 kg. Jika tektur tanah kurang gembur mampu Anda tambahkan sekam bakar seperlunya.
- Siram bedengan semoga tanah menjadi lembab. Kemudian untuk cara menanam caisim yakni membuat alur semai melintang pada bedengan dengan jarak alur 8 – 10 cm. Tanamlah benih dengan kerapatan 4 – 5 benih per 1 cmnya sepanjang alur tanam. Tutup alur dengan tanah secukupnya.
- Tutup permukaan bedengan dengan daun pisang, plastik atau karung goni selama kurang lebih 3 hari hingga benih berkecambah. Lakukan perawatan dengan menyiram bedengan secara terorganisir dan siangi gulma kalau Ada.
Adapun antisipasi lahan budidaya caisim yakni selaku berikut:
- Gunakan lokasi dengan tanah lempung berpasir, subur, gembur dan kandungan organiknya tinggi. pH optimal 6 – 6,8. Jika pH tanah cenderung asam maka gunakan kapur pertanian minimal 1 ton/hektar atau 50 kg/500 m2. Hendaknya lahan mempunyai saluran irigasi dan drainase yang baik, mendapatkan sinar matahari yang cukup dan lokasi berada pada ketinggian 100 – 1.000 mdpl.
- Cangkul atau bajak lahan semoga tanah menjadi terbalik dan menjadi lebih gembur. Dengan mencangkul juga mampu mematikan pertumbuhan gulma.
- Cara menanam caisim selanjutnya ialah buatlah plot dengan ukuran 5 x 5 meter dengan jumlah 20 buah. Satu plot berisikan 4 buah bedengan dengan jarak antar bedengan 20 cm.
Proses Penanaman Dan Pemeliharaan Pada Budidaya Caisim
Untuk proses penanaman pada budidaya caisim bisa dilaksanakan setiap ahad. Dengan jumlah 5 plot, sehingga selama sebulan Anda menanam sebanyak 20 plot.
- Menjelang proses penanaman tanaman caisim, siram lahan biar lembab. Bagi bedengan menjadi empat baris tanam dengan jarak antar baris 25 cm. Untuk baris terluar jaraknya 12,5 cm dari pinggir bedengan. Kemudian tanam bibit pada lubang tanam. Buat lubang tanam dengan kedalaman 2 – 3 cm dengan jarak tanam dalam baris sepanjang 25 cm. Setiap lubang tanam cuma boleh diisi oleh satu bibit.
- Setelah proses penanaman simpulan, buatlah alur diantara baris flora. Alur diantara baris tersebut dipakai untuk pemupukan. Pemupukan pada awal penanaman gunakan Urea sebanyak 30%, SP – 36 sebanyak 100% dan pupuk KCL sebanyak 50% dari dosis yang dianjurkan. Sedangkan sisa pupuk lainnya bisa Anda berikan pada dikala flora berumur 15 HST. Pemberian pupuk dengan cara ditabur pada alur yang telah disiapkan.
- Setelah pemupukan akhir, tutup lubang tanam dan alur pupuk dengan tanah. Kemudian kerjakan penyiraman secara terstruktur agar lahan tidak kekeringan. Setelah 7 HST lakukan pengamatan kepada seluruh flora. Jika Ada bibit yang mati secepatnya kerjakan penyulaman.
- Lakukan penyiangan kepada gulma secara rutin. Lakukan juga pengamatan kepada resiko serangan hama. Jika diperlukan pasang perangkap serangga di beberapa titik.
- Untuk pemupukan aksesori pada cara menanam caisim, Anda bisa memakai pupuk NPK dan berikan dengan cara dikocor. Larutkan 200 gram NPK ke dalam 10 liter air untuk satu plot. Siram pada bab pangkal dan jangan sampai terkena daun. Lakukan pemupukan ini pada 10 HST dan 25 HST.
Panen Dan Pasca Panen Pada Budidaya Caisim
Panen pada budidaya caisim bisa Anda kerjakan pada saat usia flora 30 – 35 HST. Proses pemanenan bisa Anda kerjakan secara bertahap setiap ahad sebanyak lima plot sesuai dengan umur caisim yang siap dipanen. Sebelum melaksanakan pemanenan siram lahan apalagi dulu untuk membuat lebih mudah pencabutan caisim. Cuci caisim dengan menggunakan air biar bersih dari sisa – sisa tanah.
Kemudian kering anginkan tanaman caisim biar tidak mudah bau. Ikat caisim yang telah higienis dengan bobot perikatnya sekitar 200 – 250 gram. Agar lebih menawan, ikat dengan menggunakan isolasi berlabel logo Anda atau kemasan plastik terbuka yang belogo.
Kendala Dan Solusi Dalam Bisnis Budidaya Caisim
Kendala yang sering dijumpai pada budidaya caisim adalah serangan hama dan penyakit. Seperti serangan hama ulat grayak, ulat tanah, ulat perusak daun, serangga penggorok daun dan belalang. Sementara penyakit yang sering menyerang pada budidaya caisim ialah penyakit anyir akar dan amis daun.
Untuk solusinya Anda mampu melakukan sanitasi lahan dengan baik. Buang dan basmi secepatnya hama yang mengganggu pada budidaya caisim jikalau didapatkan. Untuk pengendalian, Anda mampu menggunakan pestisida organik. Tips pembuatan pestisida organik bisa Anda baca pada artikel kami berikut ini, klik di sini. Solusi yang lain yaitu dengan melebarkan jarak tanam ketika Anda melakukan penanaman di animo penghujan. Lakukan juga rotasi flora untuk menangkal serangan hama dan penyakit.
Jika Anda tidak memiliki lahan yang luas dan ingin melakukan budidaya caisim, Anda mampu melakukannya dengan tata cara hidroponik. Tertarik? yuk baca dahulu artikel kami tentang cara menanam hidroponik sawi yang juga bisa dipakai untuk caisim. Klik di sini.
Komentar
Posting Komentar