Cara Gampang Budidaya Luwak Ibarat Habitat Aslinya


Budidaya luwak menjadi peluang bisnis yang menguntungkan, karena hewan pengerat yang satu ini ialah pemeran utama bikinan kopi luwak. Sehingga selain budidaya kopi, cara merawat luwak pun memiliki persyaratan operasional tersendiri.





Sistem pemeliharaan dan budidaya luwak mesti sesuai dengan prinsip kemakmuran hewan yang telah dikontrol di dalam Lampiran Permentan No. 37/Permentan/KB.120/6/2015 wacana Cara Produksi Kopi Luwak lewat Pemeliharaan Luwak yang Memenuhi Prinsip Kesejahteraan Hewan. Kesejahteraan hewan yang memiliki arti kesejahteraan luwak ini mempunyai peran penting dalam kesinambungan dan keberlanjutan bisnis kopi luwak.





Baca Juga: Panduan Dasar Cara Merawat Musang Lengkap untuk Pemula





Dilansir dari Lampiran Permentan No. 37/Permentan/KB.120/6/2015, berikut klarifikasi lebih rincian perihal budidaya luwak.





Sarana dan Prasarana Penempatan Luwak





Hal pertama yang perlu Anda perhatikan dalam membudidayakan luwak yakni sarana dan prasarana sebagai tempat hidupnya.





1. Penempatan Luwak dan Adaptasi





Luwak yang hendak diposisikan di lokasi pemeliharaan mesti melalui langkah-langkah pencegahan penularan penyakit dan pemulihan kondisi binatang dari kawasan aslinya. Tindakan ini dikerjakan untuk melindungi luwak dan pekerja yang ada di lokasi dari bahaya penularan penyakit hewan menular dana tau zoonosis. Tindakan pencegahan ini meliputi:





  • Pemeriksaan kesehatan luwak sebelum dimasukkan ke kandang karantina




Pemeriksaan ini mencakup berat badan, jenis kelamin, pengecekan keadaan badan (apakah terjadi luka atau tidak), pemeriksaan parasit (kutu dan telur cacing yang melekat di kulit), dan suhu tubuh. Tentunya pemeriksaan ini mesti dijalankan oleh dokter binatang sesuai prinsip kesejahteraan binatang dan keamanan pemeriksaan.





  • Tindakan pencegahan penyakit dan pemulihan kondisi luwak




Sebelum dikarantina di dalam sangkar, luwak harus divaksinasi (utamanya rabies) dan diberi obat cacing. Sementara untuk pemulihan kondisi luwak dari keadaan tertekan, Anda mampu memperlihatkan multivitamin dengan mencampurkannya ke dalam pakan atau air minum. Pemulihan ini akan memudahkan proses penyesuaian luwak dengan lingkungan barunya.





2. Pemeliharaan Luwak





Hal-hal yang perlu diamati dalam pemeliharaan luwak ini yaitu:





  • Dilakukan dengan cara dan memakai sarana dan peralatan yang tidak menyakiti, tidak melukai, dan tidak mengakibatkan tertekan.
  • Memisahkan hewan yang bersifat superior dengan inferior untuk menangkal perkelahian sesama luwak.
  • Memberi pakan dan minum sesuai keperluan fisiologisnya.
  • Membuatkan kandang yang memenuhi standar berikut:




a. Lokasi jauh dari kegaduhan.





b. Terbuat dari bahan yang tidak berbahaya, tidak mengandung racun, tidak mudah rusak, tidak berkarat, tidak menyebabkan busuk yang menyengat, dan gampang dibersihkan.





c. Lantai yang dibuat dari bahan yang kedap air (semen), gampang dibersihkan, dan dilengkapi akses pembuangan air.





d. Terdapat batang pohon yang berguna untuk memanjat, dan terdapat kotak kayu atau bambu selaku tempat tidur atau istirahat. Posisinya sekitar 2 meter dari lantai. Untuk sangkar kawin, letakkan kurang lebih 1,5 meter.





e. Tersedia air bersih untuk membersihkan sangkar dan persediaan minum luwak.





f. Tempat pakan dan minum gampang dibersihkan.





g. Menyediakan area untuk desinfeksi para petugas ketika masuk keluar kandang, sehingga kandang selalu terjaga kebersihannya.





(Sumber: Kopimalabarindonesia.com)




Jenis dan Spesifikasi Kandang untuk Produksi Kopi Luwak





Menurut prinsip kesejahteraan hewan, ada 5 jenis sangkar yang digunakan untuk bikinan kopi luwak:





1. Kandang Karantina





Termasuk sangkar individu yang beratap. Ukurannya panjang 1,5 m, lebar 3 m, dan tinggi 3 m. Kandang ini harus dibangun terpisah dari sangkar pemeliharaan. Kandang karantina berfungsi sebagai sangkar bagi luwak yang baru ditangkap untuk mencegah penularan penyakit, sekaligus selaku sangkar penyesuaian di daerah yang baru. Masa karantina luwak ini sekitar 14 hari atau lebih sesuai dengan kebutuhan.





2. Kandang Kawin





Ukuran kandang kawin ini ialah panjang 1,5 m, lebar 2 m, dan tinggi 2 m. Kandang ini berfungsi untuk pengawinan luwak sekaligus pemeliharaan luwak betina yang sedang bunting. Anjuran untuk kandang kawin ini sebaiknya dengan paranet berwarna gelap untuk meminimalisir gangguan. Tapi dilengkapi juga dengan sirkulasi udara yang bagus.





3. Kandang Pemeliharaan Anak





Untuk anak luwak yang berumur 1 ahad sampai 2 bulan dipelihara di dalam inkubator kayu berskala panjang 60 cm, lebar 40 cm, dan tinggi 50 cm. Inkubator ini diberi lampu dengan data 5 watt selaku pemanas ruangan. Dan untuk anak luwak yang berumur 2 bulan sampai 8 bulan diletakkan di kandang yang berukuran panjang 1,5 m, lebar 1,5 m, dan tinggi 2 m.





4. Kandang Pemeliharaan untuk Produksi





Baca Juga: Cara Merawat Anak Tupai menjadi Dewasa Tetap Sehat di Rumah





Kandang pemeliharaan untuk buatan berisikan 2 tipe:





  • Kandang individu intensif yang hanya untuk satu ekor luwak saja, dengan ukuran panjang 2 m, lebar 3 m, dan tinggi 3 m.
  • Kandang koloni merupakan kandang yang dibuat serupa dengan habitat alami luwak, namun luasnya terbatas.




Kandang koloni berisikan 2 tipe:





  • Kandang semi intensif. Bisa dibuat dengan ukuran dengan panjang 7,5 m, lebar 10 m, dan tinggi 3 m, untuk lima ekor luwak dengan komposisi satu ekor jantan dan empat ekor betina. Kandang ini mampu diletakkan beberapa sangkar individu atau diberi kotak kayu selaku kawasan istirahat sesuai dengan jumlah luwak yang dipelihara di dalam sangkar koloni tersebut.
  • Kandang semi ekstensif. Kandang ini didesain dengan ukuran luas (panjang x lebar) 500 m2, dan tinggi 3 m. Yang mana tingkat kepadatannya > 30 m2/ekor luwak. Artinya dengan ukuran tersebut mampu dihuni oleh 5 ekor luwak. Kandang koloni semi ekstensif ini bisa diisi kotak kayu sebagai tempat istirahat luwak dengan jumlah sesuai dengan jumlah luwak di dalamnya. Kemudian dilengkapi dengan dinding dan atap yang yang dibuat dari kawat. Untuk lantai kandang mampu ditutup menggunakan semen atau paving block. Sementara untuk bagian kandang yang dipakai sebagai kawasan menanam pohon kopi dan buah-buahan tetap berupa tanah saja.




5. Kandang Isolasi





Budidaya luwak juga butuh sangkar isolasi yang berfungsi untuk memelihara luwak yang sakit yang disangka menular. Kandang ini berskala panjang 1,5 m, lebar 1,5 m, dan tinggi 2 m. Tentunya, luwak yang sakit ini dikerjakan oleh petugas khusus di bawah pengawasan dokter hewan, dengan alat pelindung diri berbentukmasker, sarung tangan, dan sepatu karet.





(Sumber: Kopimalabarindonesia.com)




Tata Cara Pemeliharaan Luwak





Jangan lupa catat tata cara pemeliharaan / budidaya luwak berikut ini:





1. Membersihkan Kandang





Dalam budidaya luwak, kandang harus dibersihkan saban hari menggunakan alat kebersihan, air higienis dan cairan desinfektan yang kondusif bagi luwak. Pembersihan kandang ini bisa Anda kerjakan setiap pagi hari saat luwak masih tidur dan kerjakan dengan hati-hati agar tidak mengusik mereka.





(Sumber: Kopimalabarindonesia.com)




2. Memberi Pakan dan Minum





Berikan pakan setiap hari, pagi dan sore. Variasikan perlindungan pakan berdasarkan yang disukainya, seperti pepaya, pisang, ayam, ikan, belut, keong, telur, buah kopi yang telah masak (merah), dan sebagainya. Kemudian sediakan air bersih untuk minum secukupnya. Setiap kali perlindungan pakan dan minum, pastikan tempat keduanya senantiasa dalam keadaan bersih.





(Sumber: Kopimalabarindonesia.com)




3. Menjaga Kesehatan Luwak





Kesehatan juga tergolong hal utama dalam budidaya luwak. Cara mempertahankan kesehatan luwak yang harus dijalankan yakni:





  • Memberikan multivitamin atau embel-embel berbentuksusu, madu, atau herbal.
  • Periksa kesehatannya secara berkala 2 minggu sekali sesuai dengan kriteria pemeriksaan kesehatan hewan.
  • Memberikan vaksin rabies setiap tahun.
  • Memeriksa dan memberi obat cacing tiap enam bulan sekali.




Tata Cara Pengembangbiakan dan Pemeliharaan Anak Luwak





Setelah mengetahui apa saja yang mesti dilaksanakan untuk budidaya luwak, hal yang satu ini juga tidak boleh Anda lupakan. Yakni melakukan proses pengembangbiakan dan pemeliharaan anak luwak dengan baik dan benar hingga berkembang menjadi cukup umur. Dengan melaksanakan hal ini, Anda telah mendukung pelestarian luwak sebab bisa memperbanyak jumlahnya.





Budidaya luwak dengan pengembangbiakan dan pemeliharaan anak ini mampu dilakukan lewat 2 cara:





Baca Juga: Cara Merawat Anak Ayam Agar Tidak Cepat Mati





1. Pengembangbiakan dan Pemeliharaan Anak Luwak pada Kandang Individu (Intensif)





Dilakukan dengan cara berikut ini:





  • Mengidentifikasi betina birahi. Yang ditandai dengan binatang tampakgusar, sering menggosokkan tubuhnya ke lantai, bersuara meringkik, vulva (alat kelamin luar) berwarna kemerahan dan mengeluarkan lendir. Biasanya luwak betina pertama kali birahi pada umur 8 bulan. Pada jenis luwak pandan, proses birahi mengeluarkan aroma lebih busuk.
  • Selektif menentukan luwak jantan yang akan dikawinkan. Syaratnya harus sehat, umur lebih dari 1 tahun, lebih mayoritas dibanding luwak betina, dan mengeluarkan aroma bacin pada jenis luwak pandan.
  • Melakukan proses perkawinan. Luwak betina dan jantan yang siap kawin dipindahkan ke dalam kandang kawin selama 1 minggu. Setelah itu, luwak jantan dikembalikan ke kandang semula.
  • Memantau luwak betina bunting. Tanda-tanda betina bunting ialah puting susu berwarna merah muda, bulu rontok, pembesaran alat kelamin, ukuran kotoran lebih besar, dan bab perut membesar. Pada fase ini, tingkatkan kualitas dan jumlah pakan maupun suplemennya.
  • Memelihara Anak Luwak. Letakkan anak luwak bersama dengan induknya sampai kala sapih lepas, yakni sekitar 2 bulan. Jangan lupa untuk menjaga mutu dan jumlah kuliner yang cukup, dan tidak memperlihatkan kopi. Jika induk melahirkan sampai 4 ekor, Anda bisa memisahkan dari induknya sesudah berumur 1 minggu dan meletakkan anak luwak ke dalam inkubator selama 2 bulan. Hal ini bermaksud untuk menghindari naluri pengasuhan induk kurang atau ada anak yang terlahir lemah. Lalu pindahkan induk ke sangkar buatan. Setelah 2 bulan, anak luwak bisa diposisikan di sangkar pemeliharaan anak tanpa perlindungan kopi hingga umur 8 bulan.




2. Pengembangbiakan dan Pemeliharaan Anak Luwak pada Kandang Semi Intensif dan Semi Ekstensif





Pada cara budidaya luwak ini, dijalankan pengembangbiakan secara alami, yang mana setelah diidentifikasi bunting, luwak betina bisa dipindahkan ke sangkar kawin sampai melahirkan. Kemudian, anak luwak diperlakukan sama seperti pemeliharaan pada sangkar intensif.





Demikian cara budidaya luwak yang harus Anda pahami. Berikanlah perawatan yang terbaik untuk luwak, agar tidak cuma mendapatkan buatan kopi luwak yang cantik dan melimpah, tetapi Anda juga ikut serta menjaga habitat dan melestarikan pengembangbiakan luwak.





Jangan lupa untuk ikuti perkembangan situs web kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 Cara Budidaya Labu Kuning Semoga Cepat Panen Dan Untung Besar

Penjelasan Lengkap Naturally Flavored Coffee Ideas