Panduan Cara Penggemukan Kambing Yang Terbukti Kondusif
Penggemukan kambing telah banyak dilakoni peternak ulung sejak dulu abad. Selain akan menambah bobot ternak, kambing budidaya yang telah melalui proses penggemukan biasanya akan ditawar dengan nilai lebih tinggi di pasaran. Lalu, bagaimana sih sebetulnya cara penggemukan kambing yang benar biar akhirnya maksimal?
Cara Penggemukan Kambing Ala Peternak Ulung
Berikut ialah langkah-langkah yang harus ditempuh sekaligus diperhatikan dalam penggemukan hewan ternak, terutama kambing. Let’s jump to the list!
1. Menghilangkan Segala Macam Parasit
Jika peternak menentukan untuk membeli bibit kambing dari luar, hal pertama yang perlu dijalankan adalah menghilangkan segala jenis benalu yang dimungkinkan tinggal di badan kambing. Parasit itu biasanya berupa kutu atau cacing perut.
Cacingan mampu terselesaikan memakai obat kimia dengan kandungan materi aktif febendazole, albendazole, dan oxfendazole. Atau bisa juga dengan penggunaan obat herbal seperti daun pepaya dan buah pinang.
Baca Juga : Panduan Lengkap Cara Ternak Kambing Gibas untuk Pemula
2. Kelayakan Kandang

Kandang menjadi tempat tinggal utama bagi binatang ternak yang digemukkan. Pada fase ini, terdapat 2 jenis sangkar yang mampu dipilih, yaitu kandang panggung dan sangkar terbuka. Apapun itu, selalu tentukan kebersihan sangkar dengan melaksanakan pencucian sangkar dari kotoran secara terpola.
Kandang yang pantas untuk penggemukan kambing sebaiknya memiliki suhu yang tidak terlampau panas. Sebab, energi dari pakan akan banyak terbuang karena acara respirasi ternak.
3. Pemilihan Bibit

Kambing PE, kambing bligon, dan kambing kacang cenderung memperlihatkan performa yang berlawanan-beda selama kala penggemukan. Perbedaan dari ketiganya yakni kemampuan kambing dalam mengubah pakan untuk pertumbuhan tubuhnya.
Selain itu, bibit kambing penggemukan harus sehat dan terbebas dari berbagai mala-penyakit. Memiliki bentuk badan tegap, juga mata yang jernih.
Baca Juga : Jenis-Jenis Kambing Budidaya dan Trik Merawat yang Benar
4. Perawatan
Beberapa hal yang perlu dilaksanakan selama kala pemeliharaan yaitu dukungan pakan, pencegahan penyakit, pengobatan penyakit, dan menjaga kebersihan sangkar beserta hewan ternak itu sendiri.
Perlu diperhatikan, dikala hendak menunjukkan pakan kepada kambing, pastikan untuk menyingkir dari jenis pakan dengan kandungan sianida secara pribadi, meski mungkin mutu pakannya cukup bagus. Tipe pakan seperti ini harus dikeringkan apalagi dulu. Contohnya saja kulit singkong dan daun singkong. Perhatikan pula apakah ada serangga berbahaya yang ikut terbawa dalam pakan atau tidak.
Sementara itu, upaya pencegahan penyakit mampu dijalankan dengan senantiasa menjaga kebersihan kambing dan kandang secara teratur. Peternak juga mampu menunjukkan daun pepaya selaku kuliner pendukung setiap 1 minggu sekali untuk menangkal resiko cacingan.
5. Pemberian Pakan

Secara umum, ada 3 jenis pakan yang mampu diberikan untuk kambing penggemukan. Sebut saja rumput-rumputan, leguminosa, dan konsentrat. Jika dirasa penggunaan ketiganya terlalu berat atau bahan pakan sukar ditemui dipasar, peternak mampu memakai 2 variasi saja. Yakni antara rumput dan leguminosa atau rumput dan konsentrat.
Jenis rumput sendiri masih dibagi lagi dalam beberapa klasifikasi. Misalnya saja rumput ruzi, rumput odot, daun nangka, daun pisang, rumput brachiaria, daun mahoni, dan banyak lagi yang lain. Begitu juga dengan jenis legum, antara lain daun lamtoro, daun kelor, daun kaliandra, dan daun indigofera.
Atau peternak dapat menciptakan pakan kambing secara mandiri di rumah. Selain akan menekan biaya buatan, pakan tersebut akan memiliki kualitas yang lebih baik. Nah, salah satu jenis pakan buatan yang mampu dimasak sendiri adalah pakan fermentasi.
Pakan fermentasi memiliki segudang kelebihan mirip bisa meningkatkan bobot ternak dengan cepat, alami, sehat, dan gemuk. Juga ampuh memperbaiki metode pencernaan, meningkatkan nafsu makan, memajukan bikinan susu (khususnya pada kambing etawa), urine dan kotoran kambing akan jauh lebih minim dan mampu dipakai selaku biogas atau pupuk sangkar alami, kambing ternak akan lebih kebal kepada berbagai resiko serangan penyakit, dan kotoran kambing tidak akan berbau menyengat sehingga udara di dalam sangkar maupun sekitarnya tidak akan terkotori.
Berikut merupakan tutorial pengerjaan pakan ternak fermentasi:
- Cacah atau potong kecil-kecil bonggol pisang/jerami.
- Siapkan larutan gula dan parutan nanas yang telah diaduk memakai air. Adapun kadar air untuk fermentasi lembap/gedebog yaitu 10 liter, sedangkan fermentasi kering cuma memerlukan 1 liter saja.
- Selanjutnya, campurkan bonggol pisang/jerami, ampas tahu, dan bekatul ke dalam wadah berukuran besar.
- Tambahkan lauran gula pasir dan air parutan nanas, aduk sampai seluruh bagian bahan tercampur merata.
- Diamkan gabungan tersebut selama 15 menit. Kemudian, tambahkan kembali air sebanyak 10 liter.
- Tambahkan garam dan aduk kembali hingga rata. Jika sudah, segera masukkan pakan fermentasi ke dalam baskom plastik atau drum besar.
- Tutup wadah tersebut dengan plastik atau terpal sehingga bagian dalamnya menjadi kedap udara. Biarkan hingga 1 hari sarat . Akan namun, bila peternak membuat pakan fermentasi bonggol pisang lembap, proses ini hanya memerlukan waktu 1-3 jam saja.
Pakan fermentasi bisa diberikan terhadap ternak kambing 2 kali sehari. Guna mengoptimalkan penggemukannya, berikan pula air dalam jumlah yang cukup dan sejumlah embel-embel organik cair.
Guna mengoptimalkan pertumbuhannya, peternak dapat menawarkan ramuan ‘jamu’ penambah bobot dari materi alami. Misalnya saja dengan temulawak dan lempuyang yang ditumbuk sampai halus, ditambahkan dengan sedikit kecap dan air, dan dididihkan sampai matang. Ramuan ini mampu diberikan sebanyak 2 ahad sekali.
Atau bisa juga dengan ramuan daun pepaya. Caranya adalah dengan menumbuk daun pepaya. Peras dan pisahkan air dari sarinya. Tambahkan beberapa butir telur ayam dan sajikan setiap 3 hari sekali.
Selain dua jenis ramuan di atas, masih ada ramuan-ramuan lain yang tak kalah ampuh dalam meningkatkan nafsu makan kambing ternak. Sebut saja ramuan daun buni, ramuan kencur, ramuan telur ayam kampung, ramuan mentimun, ramuan daun jarak, dan ramuan pisang.
Baca Juga : Analisa dan Cara Budidaya Kambing Kacang untuk Pemula
6. Melakukan Kastrasi
Sejumlah pihak sempat memperdebatkan masalah ini, layakkah kambing yang notabene makhluk hidup dikastrasi?
Kastrasi sendiri mampu diartikan sebagai KB-nya ternak jantan. Dimana metode reproduksi binatang ternak akan dihambat kinerjanya atau bahkan dihilangkan fungsinya secara keseluruhan. Menurut beberapa observasi, hewan ternak yang dikastrasi akan menawarkan penampilan pertumbuhan yang lebih singkat dibanding kambing tanpa kastrasi.
Secara garis besar, hal ini memang masuk nalar dan wajar terjadi. Terlebih pada kambing jantan yang sudah menginjak usia remaja. Mulai dari bunyi berisik tiap malam sampai kambing yang mengulum alat kelaminnya sendiri sampai lemas balasan spermanya keluar. Seperti yang kita pahami, kambing yang lemas dan kurus lazimnya jarang naik libido.
Singkatnya, hal ini dikategorikan dalam pemborosan energi yang bergotong-royong tidak dibutuhkan. Mengingat ejakulasi tersebut akan menghabiskan banyak energi. Sehingga energi yang didapat dari pakan berharga mahal, yang seharusnya mampu dipakai untuk memajukan bobot binatang ternak, malah dibuang secara percuma.
Wah! Ternyata cara penggemukan kambing ternak tidaklah sesulit yang kita kira ya! Berbekal sedikit ilmu dari ulasan ini dan niat yang teguh dari pelaku budidaya, hasil panen ternak yang hendak diperoleh mampu dioptimalkan. Bagaimana? Tertarik untuk mencobanya juga?
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan situs web kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
Komentar
Posting Komentar