Budidaya Jamur Tiram Secara Mudah Dengan Modal Minim
Budidaya jamur tiram (pleurotus ostreatus) menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Sebab ketika ini undangan jamur tiram tidak hanya dari pasar atau mall saja, akan tetapi kedai makanan, kedai atau rumah makan, dan bisnis franchise pun juga memerlukan bahan pangan yang satu ini untuk diolah menjadi makanan jadi. Mulai dari jamur krispi, burger jamur, tumis jamur, sup jamur, kripik jamur, dan lain sebagainya.
Banyaknya usul pasar yang lumayan banyak ini mampu Anda manfaatkan untuk membuka bisnis budidaya jamur tiram. Anda tidak perlu cemas, sebagai pemula yang ingin membuka budidaya materi pangan yang satu ini, cukup memerlukan modal sekitar 2,5 juta rupiah. Dengan modal tersebut, Anda mampu mengawali bisnis jamur tiram dengan membeli sejumlah bahan baku seperti, serbuk gergaji halus, gilingan padi (dedak), kapur bukit, serta materi lainnya.
Yuk simak cara budidaya jamur tiram dikutip dari gdm.id, secara gampang dengan modal minim yang cocok untuk dilaksanakan untuk pemula berikut ini!
1. Menyiapkan Alat & Bahan
Persiapkan terlebih dahulu alat dan materi untuk membudidayakan jamur tiram, di antaranya:
- Kompor minyak tanah
- Drum dengan diameter 80 cm dan tinggi 96 cm
- Rak dengan luas 3 m2
- pH meter
- Thermometer
- Pipa paralon 1 inci sebanyak 300 buah untuk cincin
- Sprayer/penyemprot
- Lampu spiritus/bunsen
- Baskom plastik
- Sekop
- Ampas tebu dan serbuk kayu (albasia) 10,5 kg
- Dedak halus 21 kg
- Tepung jagung 0,6 kg
- Pupuk TSP 1 kg
- Kapur 3 kg
- Bibit jamur F3 sebanyak 3 botol
- Alkohol 95% sebanyak 1 liter
- Kantong plastik transparan berskala 20 x 35 x 0,05 cm sebanyak 300 buah
- Kertas roti berskala 10 × 10 cm sebanyak 300 buah
- Karet gelang tahan panas sebanyak 600 buah
- Air higienis 30 liter
- Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan
2. Cek Persyaratan untuk Mendukung Pertumbuhan Jamur Tiram dengan Baik
Di tempat asli tumbuhnya jamur tiram, jamur mampu tumbuh dan meningkat di bawah pohon berdaun lebar, atau di bawah flora berkayu. Pertumbuhannya akan semakin baik jika tidak terkena sinar matahari secara pribadi.
Dari habitat asalnya inilah, ada beberapa persyaratan yang harus Anda amati supaya jamur tiram berkembang subur dan optimal, adalah:
- Derajat Keasaman (pH)
Derajat keasaman untuk pertumbuhan jamur tiram yang maksimal yakni 6,8-7,0. Jika terlalu rendah menyebabkan perkembangan miselium jamur terganggu, tercemar oleh pertumbuhan jamur lain, sampai mengakibatkan ajal. Sementara jikalau terlalu tinggi membuat sistem metabolisme jamur tidak efektif dan berujung pada akhir hayat.
- Suhu (Temperatur)
Temperatur yang baik untuk proses inkubasi yakni 28-30 derajat Celcius. Sedangkan untuk proses pembentukan badan buah hingga panen membutuhkan suhu 22-28 derajat Celcius.
- Kelembaban
Kelembaban yang diperlukan dalam budidaya jamur tiram berkisar 50-60% pada dikala inkubasi. Serta 90-95% pada ketika pembentukan badan buah. Apabila kelembaban kurang, mengakibatkan substrat tanaman kering.
- Cahaya
Seperti yang sudah diterangkan sebelumnya, jamur tiram sangat peka kepada cahaya matahari. Intensitas cahaya yang terlalu besar mampu membuat jamur layu dan berskala kecil.
Untuk itu, Anda perlu menjaga agar bangunan daerah membudidayakan jamur tiram ini tidak pribadi terkena cahaya matahari. Anda mampu menanam pohon peneduh di dekat bangunan semoga cahaya tidak pribadi masuk ke dalam bangunan.
- Udara
Udara yang bagus untuk proses budidaya jamur tiram yaitu yang mengandung oksigen yang melimpah dan sedikit karbon dioksida. Karena jamur yang kekurangan oksigen atau kelebihan karbon dioksida akan mengalami perkembangan buah yang kecil, gampang layu, aneh, sampai mampu mati. Untuk konsentrasi karbon dioksida sendiri dihentikan lebih dari 0,02%.
3. Menyiapkan Rak (Kumbung)
Kumbung berfungsi sebagai daerah menyimpan bag log (media berkembang jamur tiram) yang terbuat dari bilik bambu atau tembok permanen. Kumbung ini berupa mirip susunan rak-rak selaku daerah untuk menaruh bag log.

Ukurannya bisa disesuaikan dengan luas bangunan. Namun umumnya, jarak di dalam rak yakni 60 cm untuk 4-5 bag log. Untuk panjang rak mampu disesuaikan dengan keadaan ruangan, dengan lebar 50 cm dan tinggi maksimal 3 m.
Baca Juga: Cara Aman Budidaya Jamur Enoki Sesuai Protokol Kesehatan
4. Menyiapkan Bag Log
Tahap selanjutnya dalam budidaya jamur tiram ialah merencanakan bag log selaku media berkembang jamur. Bag log biasanya dibungkus plastik berbentuk silinder dengan bagian lubang di salam satu ujungnya. Lubang inilah yang nantinya selaku tempat berkembang jamur ke luar.
Berikut bahan-materi yang diperlukan untuk menciptakan 100 buah bag log:
- Ampas tebu dan serbuk gergaji 10,5 kg
- Tepung jagung 0,6 kg
- Dedak halus 21 kg
- Pupuk TSP 1 kg
- Kapur 3 kg
- Air 1 liter
- Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan 30 ml
Setelah semua materi sudah Anda siapkan, kini saatnya kita buat bag log jamur tiram dengan gampang:
- Campurkan semua materi hingga tercampur merata. Jangan hingga ada gumpalan.
- Masukkan materi yang telah tercampur ke dalam plastik bening. Padatkan bahan yang telah dimasukkan semoga bag log berupa silinder yang kuat.
- Tusuk ujung plastik bab bawah dengan jari supaya bahan yang dipadatkan menciptakan bag log bangkit dengan tegak / tidak miring.
- Usahakan pengisian jangan terlalu sarat , sisakan tinggi plastik sekitar 15 cm semoga lebih mudah untuk diikat.
- Timbang bag log agar beratnya 1,2 kg.
- Sisa ujung plastik mampu diikat ke dalam lingkaran cincin lalu dilipat keluar, lalu diikat menggunakan karet tahan panas.
- Tutup ekspresi bag log menggunakan kapas, dan tutup kembali memakai kertas, lalu ikat kembali dengan karet.
- Kukus log selama 12 jam pada suhu 90-110 derajat Celcius. Waktu pengukusan dimulai ketika air dalam drum mendidih.
- Jika pengukusan sudah final, angkat satu per satu bag log dari drum. Dan diamkan selama 8 jam di ruang tertutup.

5. Menyusun Bag Log
Penyusunan bag log mampu Anda kerjakan secara vertikal atau horizontal. Kedua jenis penyusunan ini pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Sebagian besar petani jamur tiram condong menyusun bag log secara horizontal, maka lebih aman dikala proses penyiraman. Karena kalau penyiraman berlebihan, air tidak akan masuk ke dalam bag log. Selain itu, lebih mempermudah Anda dalam proses memanen nantinya. Meskipun pada saat penyusunan horizontal ini lebih banyak menyita tempat.

Baca Juga: Cara Menanam dan Budidaya Jamur Merang yang Menguntungkan
6. Menanam Bibit Jamur Tiram
Langkah budidaya jamur tiram yang satu ingin sangat memilih kurun panen. Pada proses penanaman bibit ini semestinya dilakukan dengan cepat, tetapi tetap teliti. Selain itu, sebaiknya penanaman bibit jamur tiram dijalankan di ruangan atau kawasan tertutup.
Nah, berikut beberapa langkah yang mesti Anda kerjakan dalam menanam bibit jamur tiram:
- Masukkan 3 sendok bibit ke dalam setiap satu log media. Perlu diingat, setiap memasukkan bibit, panaskan sendok terlebih dulu menggunakan api / lampu spiritus supaya terhindar dari kontaminasi.
- Buka karet, kertas epilog, dan juga kapas penutup pada log.
- Kemudian tutup kembali bag log memakai kapas.
- Agar lebih mudah dalam penanaman bibit, log yang mau diinokulasi diletakkan di depan (bersahabat dengan tangan kiri).
- Semprot isi ruangan secara merata menggunakan larutan alkohol 95%. Jangan lupa gunakan sarung tangan apalagi dahulu sebelum dilakukan penyemprotan.
- Letakkan bag log yang telah ditanami bibit pad arak (kumbung).
- Diamkan hingga seluruh bag log berkembang jamur tiram dengan sendirinya.
- Jika seluruh media sudah ditumbuhi jamur, buka penutup kapas dan cincin di bab atas log.
- Untuk menjaga kelembabannya, semprotkan pupuk organik cair GDM spesialis pangan yang sudah diaduk dengan air dengan dosis 1 gelas / tangki. Anda mampu menyemprotnya menggunakan sprayer.
- Tanda jamur telah siap dipanen ialah berkembang dengan mekar dan lebar.
7. Lakukan Pencegahan Hama secara Berkala
Pencegahan hama juga sangat penting dalam budidaya jamur tiram, alasannya adalah dengan hal ini akan membuat mutu jamur tiram yang dipanen anggun dan maksimal. Hama-hama yang mampu menyerang jamur tiram ini di antaranya:
- Ulat. Muncul sebab daerah terlalu lembab, kotor, dan kumbung kurang terawat. Ulat lazimnya muncul saat animo hujan. Hama ini mampu dicegah dengan membangun ventilasi udara di dekat kumbung dan menghentikan penyiraman saat demam isu hujan.
- Kepik. Muncul sebab adanya pangkal jamur yang masih tertanam di bag log. Kepik ini juga termasuk cikal bakal hadirnya ulat. Hama ini mampu Anda cegah dengan membersihkan kumbung, lalu semprot menggunakan formalin. Usahakan jangan meletakkan rak jamur tiram terlalu akrab dengan sangkar ternak.
Selain kedua hama tersebut, faktor lingkungan juga sangat mempengaruhi tumbuhnya hama dan penyakit. Oleh jadinya, untuk mencegahnya, Anda bisa melakukan penyemprotan formalin di kawasan sekitar kumbung secara bersiklus.

Baca Juga: Cara Budidaya Jamur Kancing Berkualitas Tinggi dan Unggul
8. Masa Panen Jamur Tiram
Tentunya kita sangat menghendaki hasil panen yang melimpah dengan mutu jamur tiram yang maksimal, bukan? Maka dari itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tahapan pemanenan jamur tiram, di antaranya:
- Jika permukaan bag log telah tertutup sempurna dengan miselium, yaitu sekitar 2 ahad sehabis pembukaan bag log, maka jamur siap dipanen.
- Jamur tiram yang berkembang di bag log mampu dipanen sebanyak 5-8 kali kalau Anda merawatnya dengan baik.
- Biasanya, bag log dengan berat 1 kg akan menciptakan jamur tiram sekitar 0,7-0,8 kg.

Itulah tahapan yang perlu diamati dalam budidaya jamur tiram. Jika Anda melakukan langkah dengan langkah dengan baik dan benar, maka jamur tiram yang Anda panen pun akan memperlihatkan hasil yang melimpah dengan mutu yang cantik.
Jangan lupa untuk ikuti pertumbuhan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
Komentar
Posting Komentar