8 Langkah Cara Bercocok Tanam Padi Dari Awal Sampai Panen


Sejak dulu, beras telah jadi komoditas utama pertanian di Indonesia. Mengingat lebih banyak didominasi penduduk asli Indonesia yang mengkonsumsi nasi selaku kuliner pokoknya, permintaan atas beras di pasaran terus menunjukkan kenaikan yang signifikan. Akibatnya, banyak petani pemula yang terpesona untuk menanam padi di lahannya. Lantas, bagaimana cara bercocok tanam padi yang benar supaya akhirnya melimpah ruah?





Karakteristik dan Syarat Tumbuh Tanaman Padi










Secara garis besar, padi dapat berkembang dengan baik pada area beriklim tropis dan subtropis dengan rata-rata curah hujan per tahunnya yaitu 1500-2000 mm. Padi mampu dibudidayakan pada trend penghujan dan ekspresi dominan kemarau. Berdasarkan berita dari beberapa petani ulung, buatan padi condong berkembangdi demam isu kemarau sebab proses penyerbukan mampu berlangsung secara tepat tanpa hambatan hujan. Hanya saja, jika petani memilih isu terkini kemarau untuk ‘berlabuh’ tani, petani harus menyediakan air dalam jumlah yang cukup.





Tanaman padi biasa dibudidayakan di lahan dengan ketinggian altitude 0-650 mdpl dengan suhu 22-27 derajat celcius dan lahan berketinggian 650-1500 mdpl dengan suhu 19-23 derajat celcius. Lokasi lahan dengan penyinaran matahari penuh akan sangat membantu kemajuan flora padi dalam proses fotosintesis. Terutama pada dikala pembungaan dan pemasakan biji padi.





Jenis tanah yang cocok untuk penanaman padi ialah tanah lempur dengan ketebalan 20 cm. Atau mampu juga di lahan lempung. Tanaman padi condong kurang cocok bila ditanam di tanah pasir karena sifatnya yang poros, alias tidak mengikat air. Indeks keasaman tanah untuk padi berkisar antara 4-7.





Baca Juga : Trik Merawat dan Cara Menanam Sirih Cina yang Benar Lengkap





Fase Pertumbuhan Padi










Tanaman padi mempunyai 3 fase kemajuan, yaitu:





1. Fase Pertumbuhan/Vegetatif





Ialah fase dimana padi mulai melaksanakan pembentukan akar, daun, dan batang, mulai dari perkecambahan hingga terbentuknya rangkaian bulir padi/malai. Umumnya, fase ini akan berlangsung selama 50-60 hari.





2. Fase Pembungaan/Generatif





Merupakan fase pembentukan bulir hingga pembungaan. Fase ini akan bertahan antara 30-35 hari.





3. Fase Pembentukan Biji Gabah





Terhitung semenjak kurun pembungaan dimulai sampai biji padi mulai masak.





Cara Bercocok Tanam Padi










Berikut ialah tutorial pembudidayaan tanaman padi. Go check these out!





1. Pembuatan Bedengan untuk Persemaian Padi





Bedengan semai dibentuk dengan ukuran lebar 1-1,5 meter, sementara panjangnya menyesuaikan ukuran lahan pertanian. Biasanya, luas bedengan semai yaitu 1/20 luas penanaman.





Agar benih padi mampu tumbuh dengan maksimal, usahakan untuk memilih lahan dengan bedengan semai yang mempunyai kanal pengairan gampang, serta terbebas dari hama penyakit.





Guna mengembangkan tingkat kesuburan lahan semai, petani dapat menyertakan pupuk kompos/pupuk sangkar dengan dosis 1 kg/m2. pastikan pula untuk menyemprotkan 10 gr/m2 insektisida karbofuran dan 10 gr/m2 pupuk NPK 10.





2. Persiapan Benih





Persiapan Benih
(Sumber: Paktanidigital.com)




Pada waktu yang serupa saat bedengan semai dibentuk, siapkan biji padi bernas yang mau disemai. Rendam biji tersebut selama 24 jam penuh dan ganti air rendamannya setiap 6 jam sekali. Setelah itu, peram benih selama 1-3 hari sampai seluruh bagiannya berkecambah.





Kemudian, tebar benih berkecambah pada bedengan dengan kerapatan 50 gr/m2. Jika sudah, genangi air selama 2-3 hari secara macak-macak.





3. Persiapan Lahan Padi





  • Pembersihan lahan dari bekas tumbuhan usang atau gulma mampu dilakukan dengan herbisida, baik sistemik atau kontak.
  • Lalu, genangi lahan semoga hama penyakit yang bersarang di dalam tanah mampu mati dan struktur tanahnya menjadi lebih lunak. Prosedur ini mampu dikerjakan selama 1 ahad.
  • Setelah itu, sebarkan pupuk kompos atau pupuk sangkar dengan aturan 5-10 ton/ha.
  • Olah tanah dengan membolak-balikkan tanah, serta merusak bongkahan tanah.
  • Lakukan pengaruan untuk meratakan kontur tanah. Proses ini perlu dilaksanakan dengan hati-hati biar nantinya padi dapat berkembang dengan baik. Paling tidak, pengaruan harus dijalankan 1 hari sebelum penanaman padi.




4. Pindah Tanam dan Pemeliharaan Masa Vegetatif





Bibit padi mampu dipindah tanamkan sesudah usianya mencapai 3-4 minggu. Atau setidaknya telah memiliki 5-7 daun. Untuk mekanisme penanamannya, jangan benamkan bibit terlalu dalam atau pertumbuhannya akan menjadi lamban.





Adapun jarak tanam yang disarankan untuk budidaya padi yakni 20-25 x 20-25 cm. Sebaiknya, jarak tanam padi tidak terlalu rapat. Mengingat pertumbuhannya yang mau terus meninggi ke atas. Perlu diketahui, flora yang saling ‘menaungi’ cuma akan menjadikan anakannya menjadi sedikit.





Usai 2-4 hari berlalu semenjak bibit dipindahkan, akar-akar flora baru akan terbentuk. Setelah 5-10 hari, tumbuhan padi akan mengalami perkembangan anakan.





Baca Juga : 6 Cara Budidaya Kacang Hijau yang Benar dan Panen Melimpah





5. Pengairan





Pengairan
(Sumber: 8villages.com)




Pengairan dalam budidaya padi dilakukan dengan contoh irigasi berselang, ialah tanah dialiri air dalam keadaan macak-macak. Sistematisnya, setelah flora mencapai umur 10 hari, lahan pertanian perlu diairi setinggi 2-5 cm. Kemudian, di hari ke-11, pengairan mampu tidak boleh hingga air di petak sawah habis dengan sendirinya.





Selang beberapa waktu, genangi kembali lahan pertanian dengan ketinggian 5 cm selama kurang lebih 5 hari. Lakukan kembali proses ini sampai flora padi masuk ke fase pembungaan.





Di fase pembungaan, lakukan penggenangan lahan setinggi 5 cm hingga menjelang panen. Selanjutnya, lahan perlu dikeringkan untuk proses pemasakan gabah.





6. Pemupukan Padi





Agar produktivitas tumbuhan bisa tinggi namun kesuburan tanahnya tetap terjaga, petani diusulkan untuk mengkombinasikan pupuk anorganik dan pupuk organik dalam tahap perawatannya. Pemupukan sendiri mesti dilaksanakan menurut fase pertumbuhan dari padi. Berikut ialah dosis dan jenis pupuk lengkap dengan informasi fase pertumbuhannya.





  • Pupuk urea 5075 kg/ha, KCI 50 kh/ha, dan SP36 100-150 kg/ha untuk tanaman padi berusia 7-10 hari sesudah tanam.
  • Pupuk urea 100-150 kg/ha untuk tumbuhan padi berusia 20 hari sehabis tanam.
  • Pupuk urea 50-100 kg/ha, KCI 50-100 kg/ha untuk padi berusia 40 hari setelah tanam.




7. Pengendalian Gulma





Gulma sejatinya ialah hama yang perlu diberantas agar tidak mengusik perkembangan tanaman induk, dalam hal ini yaitu padi. Di lahan pertanian, gulma akan berkompetisi dengan tanaman padi untuk memperebutkan air, ruang tumbuh, komponen hara, dan sinar matahari.





Sebagai solusinya, kerjakan penyiangan dengan mencabut gulma satu persatu. Atau bisa juga dengan mempergunakan teknik pengendalian menggunakan herbisida selektif.





Baca Juga : Ketahui Cara Menanam Terong dengan Mudah: Syarat Tumbuh dan Penyiapan Bibit





8. Pemanenan Padi





Pemanenan Padi
(Sumber: News.detik.com)




Pemanenan lazimnya bisa dikerjakan sesudah flora padi berumur 30 hari, terhitung sejak periode pembungaan. Atau ketika fisik gabah telah mengalami masak fisiologis 90%, artinya sekitar 90% gabah di lahan pertanian telah berganti warna menjadi kuning.





Sebagai aksesori info, gabah yang dipanen terlalu permulaan akan memiliki bulir yang tidak sempurna. Bagian atas bulir beras akan patah sehingga menurunkan nilai jualnya dipasaran. Begitu pula jika panen dilaksanakan telat. Kemungkinan besar, petani akan merugi alasannya kehilangan banyak gabah balasan rontok di sawah.





Demikianlah cara bercocok tanam padi untuk pemula. Tidak perlu banyak modal, gampang dijalankan, mampu menunjukkan laba dalam jumlah besar pula! Yakin ingin melewatkan potensi bisnis satu ini?





Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 Cara Budidaya Labu Kuning Semoga Cepat Panen Dan Untung Besar

Cara Gampang Budidaya Luwak Ibarat Habitat Aslinya

Vermiculite Insulation